Hak Angket Ahok, Gerindra Tantang Voting Tertutup
Apalagi, ada korelasi yang sangat masuk akal untuk dilakukannya keberpihakan pemerintah dalam kasus tersebut.
”Ahok dicalonkan PDIP, mendagrinya PDIP, presidennya PDIP,” tuturnya.
Sementara itu, pengamat politik Karyono Wibowo menilai, meski belum ada keputusan bulat, hak angket Ahok diprediksi akan layu.
Selain tidak adanya dukungan politik mayoritas fraksi, wacana hak angket dinilai hanya menjadi bagian dari kontestasi pilkada DKI Jakarta.
Karena itu, jika pilkada DKI berlalu, dia yakin isu tersebut akan kembali menguap.
Dia mengatakan sulit untuk tidak mengaitkan wacana angket itu dengan pilkada. Sebab, ditinjau dari momentum maupun asal usulan, semuanya berkaitan dengan pilkada.
“Empat partai pendukung angket ini kan di luar Ahok (bukan pengusung),” ujarnya.
Selain itu, ketidakinginan partai terhadap aktif kembalinya Ahok sebagai gubernur lebih didasarkan atas pertimbangan politik. Sebab, jika kembali berkuasa, Ahok dikhawatirkan akan menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan politiknya.
Partai Gerindra terus mendorong penggunaan hak angket DPR guna menyikapi tidak diberhentikannya Basuki Tjahaja Puranama sebagai gubernur DKI Jakarta
- Ahok Disebut Masih Ada Keinginan Maju di Pilgub DKI Jakarta
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- Sandiaga Puji Gibran, Relawan DIM: Visi Ekonominya Sudah Sama
- Ferdinand Hutahaean Mengingatkan soal Karakter Prabowo, Jokowi Hanya akan Jadi Masa Lalu
- Ujang Sebut Ahok Amunisi Ganjar-Mahfud untuk Menyerang Prabowo-Gibran
- Ahok Mengkritik Kinerja Jokowi, Eks Ahoker Bereaksi, Tegas