Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan

Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan
Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan

Tantangan makan seperti pengungsi Suriah di Yordan bukan soal lapar, tetapi mengingatkan pentingnya bersyukur atas apa yang kita miliki dan dapatkan sekecil apapun itu.

Wartawan ABC Erwin Renaldi mencoba melakukannya selama Pekan Pengungsi yang tahun ini dilangsungkan di Australia antara 16-22 Juni 2019.

Saat pertama kali mengikuti tantangan 'Ration Challenge Australia' dan melihat isi kotak bahan makanan, saya tidak yakin akan bisa melakukannya.

Ration Challenge mengajak warga Australia untuk mengkonsumsi makanan dengan jenis dan jumlah yang sama seperti yang diterima pengungsi Suriah di Jordan selama seminggu.

Saat pertama kali membuka kardus kecil yang dikirim lewat pos, sempat terpikir bagaimana saya bisa bertahan selama tujuh hari dengan bahan makanan yang bisa dikatakan nyaris sedikit.

420 gram beras, 170 gram lentil, 85 gram chickpeas – yang dikenal di Indonesia sebagai kacang Arab, sekaleng ikan sardines, 300 ml minyak goreng, dan 400 gram kacang merah yang juga dalam kemasan kaleng.

Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan Photo: Salah satu tantangan yang dihadapi adalah makanan apa yang dimasak dengan bahan-bahan yang nyaris sedikit ini. (Koleksi pribadi)

Tantangan ini digagas yayasan Act For Peace, tepatnya oleh Kaz McGrath and Ben Litllejohn dan sudah digelar setiap tahunnya di Australia, saat Pekan Pengungsi berlangsung 16 - 22 Juni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News