Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan

Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan
Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan

Bagi saya, makanan yang paling mewah adalah nasi dan ikan sardine yang digoreng dengan minyak dan sedikit garam.

Mungkin Anda bertanya, mengapa bisa ada garam? Bukankah tidak ada bumbu-bumbu yang diberikan di paket bahan makanan tersebut?

Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan Photo: Nasi dengan ikan sardines yang digoreng dengan minyak (Supplied)

Salah satu tujuan dari tantangan ini juga adalah untuk menggalang dana yang nantinya akan diberikan untuk membantu para pengungsi asal Suriah yang kini tinggal di kamp pengungsian di Yordan.

Jika saya bisa menggalang dana hingga $250 maka saya diperbolehkan untuk menambah garam di makanan.

Bagi peserta yang merasa kesulitan melanjutkan, maka mereka bisa memberikan $50 sehari ke halaman penggalangan dananya sendiri.

Dalam sebulan saya berhasil menggalang dana lebih dari $380, atau lebih dari Rp 3,8 juta, setelah saya mempromosikannya di akun Facebook.

Perut keroncongan dan terkadang pusing

Hambar dan Tetap Lapar: Merasakan Makan Seperti Pengungsi Suriah di Yordan Photo: Nasi dengan kacang merah yang direbus dengan hanya ditaburi garam. (Supplied)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News