Hampir 80 Persen Warga di Australia Ingin Perbatasan Tetap Ditutup Sampai Pandemi Terkendali

Hampir 80 Persen Warga di Australia Ingin Perbatasan Tetap Ditutup Sampai Pandemi Terkendali
Pemerintah Australia tak ingin warganya keluar masuk Australia di saat pandemi COVID-19 dan belum memberi sinyal kapan perbatasannya akan dibuka. (AP: Francisco Seco)

Selama pandemi COVID-19, orang-orang di Australia sangat mendukung penutupan perbatasan negara sebagai cara untuk memastikan virus corona tidak masuk ke negaranya.

Survei nasional Australia Talks menemukan 79 persen orang Australia setuju perbatasan internasional harus tetap ditutup sampai pandemi global ini terkendali.

Tanggapan yang sama juga ditemukan dari warga Australia dari berbagai kelompok usia di hampir setiap negara bagian.

'Perbatasan internasional harus tetap ditutup'

Mereka yang kehilangan mata pencaharian karena ketergantungan dengan turis asing juga bahkan setuju dengan tetap ditutupnya perbatasan negara.

Greg Irons, direktur dari pengelola cagar alam Bonorong di Hobart, Tasmania mengaku telah merugi sejak pandemi COVID-19 karena tak ada turis asing atau penumpang kapal pesiar.

"Tentunya menghancurkan, tapi apa ada alternatifnya?" kata Greg.

Di titik terburuknya, pendapatan cagar alam Bonorong Wildlife Sanctuary turun menjadi 20 persen dari pendapatan normalnya.

"Seluruh perasaan di tempat ini sangatlah menyedihkan," tambahnya

Masih banyak orang yang berstatus warga negara atau penduduk tetap di Australia ingin kembali, tapi mereka terdampar di negara lain

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News