Handoko Hendroyono, Angkat Brand Lokal dengan Jakarta Do Art

Libatkan Seniman, Beri Nilai Lebih Produk UKM

Handoko Hendroyono, Angkat Brand Lokal dengan Jakarta Do Art
KREATIF: Handoko Hendroyono di ruang kerjanya, Jakarta Do Art, Sabtu lalu. Setahun ini dia banyak mempromosikan produk kolaborasi UKM dan seniman. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

Seiring berjalannya waktu, bukan produk barang saja yang diupayakan dikolaborasikan Jakarta Do Art. Handoko dan kawan-kawan kini berupaya mengangkat sejumlah brand film Indonesia. Pria kelahiran Ponorogo, 26 Mei 1963, itu sedang memproduseri film Filosofi Kopi yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Dewi ”Dee” Lestari.

Lewat film itu Handoko ingin Filosofi Kopi menjadi sebuah brand untuk mengangkat perkopian Indonesia. Produk-produk turunan yang berkaitan dengan kopi Indonesia akan dibuat secara kolaborasi dengan sejumlah pihak. ”Melalui brand Filosofi Kopi saya ingin mengenalkan kopi Indonesia ke dunia luar lewat film. Bahkan, ke depan tidak hanya lewat film, tapi juga games, aplikasi mobile, merchandise, hingga kedai kopi,” papar Handoko. Hal itulah yang dilakukan film-film di Hollywood macam Transformers.

Sebelumnya Handoko juga terlibat dalam gerakan Bung Hatta Movement atau Bung Ayo Bung. Gerakan tersebut merupakan kolaborasi sejumlah komunitas dengan tujuan melahirkan produk-produk yang berkaitan dengan semangat berkoperasi yang dicetuskan Bung Hatta. Gerakan itu juga menghasilkan sebuah film berjudul Hatta yang rencananya dirilis Januari 2015. (*/c9/ari)


Di dunia periklanan, nama Handoko Hendroyono cukup dikenal. Creative storyteller OneComm Indonesia itu punya gerakan yang diberi nama Jakarta Do


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News