Hanya Sita Rp 1 T, DPR Kecewa
Laporan Tim Pengembalian Aset Kasus Bank Century
Kamis, 02 September 2010 – 07:15 WIB
JAKARTA - Tim Pengawas (timwas) DPR kasus Bank Century kembali bekerja. Kali ini timwas mengagendakan pemanggilan Tim Bersama Pengembalian Aset untuk mengetahui data uang negara yang sudah dikembalikan. Namun, dalam laporan Tim Pengembalian Aset kemarin (1/9), hampir tidak ada kemajuan. Menurut dia, meski belum dipastikan jumlah aset yang dimiliki Hesham dan Ravat, Tim Pengembalian Aset perlu membuktikan asal-muasal kekayaan keduanya. Jika kekayaan mereka ada yang berasal dari aset nasabah yang digelapkan, itulah yang nanti bisa disita untuk dikembalikan kepada negara. "Susah membedakan mana yang (aset) Century, mana yang bukan," jelasnya.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPR Marzuki Alie tersebut, timwas mengundang perwakilan Tim Pengembalian Aset, yakni Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar serta Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi. Bukannya laporan positif (yang diperoleh), timwas justru kembali mendapat curhat tentang sulitnya penyelamatan aset Bank Century itu.
Baca Juga:
Ito dalam laporannya menyatakan, aset pemilik Bank Century, Hesham Al Warraq dan Rafat Ali Rizvi, yang bisa disita negara, bisa jadi, akan menyusut. Berdasar hasil penelusuran Tim Pengembalian Aset, tidak semua aset buron tersebut merupakan hasil kejahatan kasus Bank Century. "Ternyata banyak sekali kelemahan dalam penetapan aset Bank Century," kata Ito dalam rapat timwas di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (1/9).
Baca Juga:
JAKARTA - Tim Pengawas (timwas) DPR kasus Bank Century kembali bekerja. Kali ini timwas mengagendakan pemanggilan Tim Bersama Pengembalian Aset untuk
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan