Harga BBM Belum Turun, Seperti ini Respons Pertamina

MOPS juga menjadi acuan bagi semua trader di seluruh dunia karena MOPS merupakan harga real yang dihitung dari berapa minyak yang masuk ke refinery.
“Bukan hanya harga virtual lewat permainan pasar,” jelasnya.
Terkait belum turunnya harga BBM, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman juga menjelaskan, bahwa untuk menetapkan harga di bulan berjalan, menggunakan rata-rata harga MOPS sejak tanggal 25 pada dua bulan sebelumnya sampai tanggal 24 pada 1 bulan sebelumnya.
Hal ini berarti, harga BBM di SPBU saat ini mencerminkan rata-rata harga MOPS sejak akhir bulan Februari sampai akhir bulan Maret 2020.
Pertamina juga membutuhkan waktu untuk mengolah minyak mentah di kilang Pertamina, baik minyak mentah yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Terlebih apabila menggunakan minyak mentah dari luar negeri, maka pengadaan dan pembelian dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya.
“Bahkan untuk beberapa kontrak impor, ada yang sudah dibeli tiga bulan sebelumnya,” lanjutnya.
Selanjutnya produk BBM yang sudah jadi juga membutuhkan waktu untuk distribusi sampai ke tangan masyarakat, bahkan sampai ke desa-desa di 3T melalui program BBM Satu harga.
Penurunan harga minyak mentah global juga bukan berarti membuat Pertamina untung besar-besaran.
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya