Harga BBM Naik, Pengamat Ekonomi: Masyarakat Kena Prank Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah pusat resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu 3 September lalu.
Pengamat Ekonomi Yan Sulistyo menilai masyarakat Indonesia telah di prank oleh pemerintah.
"Karena, Selasa 2 September pemerintah menyatakan BBM batal naik, selang sehari pemerintah mengumumkan kalau BBM naik. Masyarakat sudah di prank oleh pemerintah," ungkapnya, saat diwawancarai JPNN.com, Senin (5/9).
Padahal, kata Yan, masyarakat sudah sangat gembira tak ada kenaikan BBM pada 2 September.
Menurut Yan, pemerintah tidak sebaiknya berbuat demikian.
"Kalau mau menaikkan BBM pada Selasa 1 September kemarin tidak apa-apa, tetapi jangan seperti ini, masyarakat sudah dibohongi oleh petinggi di Negara sendiri," jelasnya.
Selain itu, dia menambahkan, kenaikan BBM ini juga membuat masyarakat kecewa.
"Yah banyak masyarakat kecewa karena kebijakan pemerintah ini," tambahnya.
Kenaikan BBM, Pengamat ekonomi menilai masyarakat sudah kena prank oleh pemerintah
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!