Harga BBM Naik Pengaruhi Rakyat Kecil

Harga BBM Naik Pengaruhi Rakyat Kecil
Harga BBM Naik Pengaruhi Rakyat Kecil
BREBES--Rencana kebijakan pemerintah untuk membatasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik mendapat kecaman dari beberapa pihak. Tidak terkecuali dari anggota parlemen. Mereka menganggap, pembatasan BBM bersubsidi dan kenaikan tarif listrik yang akan dilakukan oleh pemerintah itu akan mengganggu perekonomian warga. Anggota DPR-RI dari Dapil IX (Brebes, Tegal) Dewi Ariyani MSi saat dihubungi menuturkan, kebijakan untuk membatasi bahan bakar minyak bersubsidi dan kenaikan tarif dasar listrik itu akan mengganggu perekonomian masyarakat ekonomi kebawah. 

Dikatakan, kebijakan itu terkesan tidak menghitung resiko ekonomi, sosial dan politik. Keputusan kebijakan itu sebenarnya tidak perlu dilakukan. Pemerintah terkesan terburu-buru dan itu menunjukan pemerintah tidak siap dengan semua alternatif. Semua isu kenaikan serta pembatansa BBM berdampak terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama dari golongan tidak mampu.

Menurutnya, pemerintah tidak menghitung resiko ekonomi, sosial dan politik atas bergulirnya opsi pembatasan BBM yang direncanakan dimulai awal April 2012 mendatang. "Adalah kesalahan bensar yang dibuat oleh pemerintah dengan pembatasan dan kenaikan harga BBM subsidi. Hal itu makin kelihatan tidak adanya kordinasi antar kementerian,"ujar.

Kenaikan harga BBM yang akan diikuti dengan kenaikan tarif listrik makin memperburuk dan membuat masyarakat menderita. Kenaikan secara bersamaan, sama saja pemerintah menindas takyat yang saat ini dalam kondisi kesulitan ekonomi. "TDL tidak bolej naik, karena akan berpengaruh terhadap inflasi dan kegaduhan ekonomi, sosial dan politik. Ini harus menjadi fokus perhitungan pemerintah, termasuk resiko-resiko dalam pembuatan kebijakan,"tambahnya. (har)

 

BREBES--Rencana kebijakan pemerintah untuk membatasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik mendapat kecaman dari beberapa pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News