James Camino

Dahlan Iskan

James Camino
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Menjelang mendarat di New York saya bertekad: saatnya hanya akan makan sedikit dan 'bersih' selama di Amerika. Sekalian menghemat. Tidak ada lagi kewajiban makan tiga kali sehari --melahap masakan istri yang memang enak dan selalu nambah.

Pagi saya bertekad hanya akan makan tomat dan oatmeal. Siang sandwich. Malam roti dan sayur brokoli.

Kualitas bahan makanan dan air di Amerika terjaga. Juga udaranya. Ini saatnya bersih-bersih pencernaan. Juga bersih-bersih paru-paru.

Baca Juga:

Istri saya sembuh dari asma ketika tiga bulan tinggal di Amerika --sambil jaga anak kala itu.

Lia Suntoso sudah menunggu di kedatangan. Bersama anaknya, Erick. Rupanya dia tidak ikuti saran saya: jangan ke bandara dulu.

"Kalau proses imigrasi sudah selesai akan saya WA," pesan saya begitu pesawat mendarat dari Haneda. Toh rumahnya hanya sekitar 15 menit dari bandara JFK New York.

Baca Juga:

"Saya sudah di sini," kata Lia. Dia menyertakan foto diri di depan tanda kedatangan.

"Masih antre di pasporan. Panjang," jawab saya.

Menjelang mendarat di New York saya bertekad: saatnya hanya akan makan sedikit dan 'bersih' selama di Amerika. Sekalian menghemat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News