Harga Beras Naik Lagi, Jan Prince Permata: Perlu Memperkuat Kebijakan Pangan yang Prorakyat

Jan juga mengusulkan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah memfasilitasi pembiayaan/kredit usaha rakyat terhadap gabungan kelompok tani (gapoktan) yang memiliki lahan 200-300 hektare untuk pengadaan dryer (mesin pengering), penggiling padi atau rice milling unit (RMU) dan packaging hampa.
“Upaya ini diperlukan agar petani bisa mendapatkan nilai tambah dari produksi padi dengan tidak hanya menjual Gabah Kering Panen (GKP). Namun, bisa menjual Gabang Kering Giling (GKG) bahkan beras medium juga premium,” ujar Jan.
Jan juga mengingatkan pentingnya akurasi data luas tanam, luas panen dan produksi gabah serta beras nasional.
“Akurasi dan ketepatan data ini menjadi kunci untuk menentukan public policy pangan, tanpa keragu-raguan,” ujarnya.
Magister Ilmu Ekonomi jebolan IPB University ini mengusulkan agar diberikan kewenangan penuh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan pemerintah daerah memperbaiki data produksi beras.
“Libatkan kepala desa dan aparat negara yang ada di desa-desa di bawah koordinasi BPS untuk memperbaiki data produksi padi dan beras agar lebih akurat,” pungkas Jan Prince.(fri/jpnn)
Kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir menunjukkan pentingnya mengamankan kebijakan pangan yang prorakyat.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir