Harga Beras Naik Lagi, Jan Prince Permata: Perlu Memperkuat Kebijakan Pangan yang Prorakyat

“Produksi beras bakal meningkat secara kontinu, jika dan hanya jika, petani berasnya sejahtera. Pendeknya sejahterakan petani beras, niscaya produksi beras akan meningkat dan kita tidak perlu impor,” ujarnya.
Jan juga mengingatkan potensi Indonesia menghadapi krisis iklim dan ancaman kekeringan sebagai dampak El Nino yang akan mengganggu produksi padi.
Oleh karena itu, perlu upaya-upaya terpadu menjaga produksi pangan.
“Upaya ini dilakukan berbarengan baik di hulu maupun di hilir,” ucapnya.
Di hulu, sarana produksi pertanian untuk beras harus dipastikan terjamin dan tersedia dengan baik.
Beberapa hal yang perlu dilakukan di hulu antara lain tersedianya bibit padi unggul, pupuk dan pestisida tersedia tepat waktu dan tepat harga, terjaminnya kecukupan air di musim kemarau.
Sementara di hilir, pemerintah memaksimalkan kerja Bulog dan Badan Pangan Nasional sebagai off taker gabah dan beras petani dengan harga terbaik.
“Hasil panen petani harus dibeli Bulog dengan harga terbaik. Bulog sering kalah dari pedagang-pedagang padi yang bermodal besar, karenanya Bulog harus dipersenjatai dengan anggaran yang signifikan,” ujarnya.
Kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir menunjukkan pentingnya mengamankan kebijakan pangan yang prorakyat.
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir