Harga Cabai Rawit Meroket, Tembus Rp 72 Ribu

Harga Cabai Rawit Meroket, Tembus Rp 72 Ribu
Cabai rawit. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

”Menurut pengepul, panenan cabai di wilayah Grogol sudah hampir habis. Pun demikian dengan panenan di wilayah Kecamatan Wongsorejo, khususnya di Desa Bengkak dan Bangsring,” kata dia.

Hal yang sama diutarakan Syamsul, pedagang yang lain. Menurut dia, harga cabai merangkak naik dari Rp 40 ribu per kg sejak sekitar 2-10 hari lalu. Namun, kenaikan paling drastis terjadi kemarin pagi, yakni dari Rp 60 ribu menjadi Rp 70 ribu.

Bedanya, Susnawati mengaku cabai rawit yang dia jual berasal dari Banyuwangi. Sedangkan Syamsul mengatakan, komoditas berasa pedas yang dia pasarkan berasal dari wilayah Pare, Kediri.

Pengamatan wartawan, bentuk cabai yang diklaim asal Wongsorejo maupun Kediri nyaris sama. ”Cabai rawit yang seperti ini memang kurang bagus, Mas. Lebih mudah busuk,” aku Syamsul.

Syamsul memprediksi, harga cabai yang cenderung mahal seperti kemarin bakal berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Sebab, panen cabai di Banyuwangi semakin sedikit sehingga pengepul harus mendatangkan cabai dari luar daerah.

Sementara itu, selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada beberapa jenis bumbu masakan yang lain. Seperti bawang merah dan cabai merah.

Harga bawang merah naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 24 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah naik dari Rp 32 ribu menjadi Rp 34 ribu per kg sejak kemarin.

Hanya selang satu hari saja, harga cabai rawit mengalami kenaikkan signifikan.Sementara, harga tomat mengalami penurunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News