Harga Gas Dunia Turun, tetapi LPG 3 Kg Langka, Aduh!
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengkritisi tata kelola liquefied petroleum gas (LPG) yang amburadul.
Mulyanto mendesak pemerintah memperbaiki tata kelola gas LPG 3 kg agar pasokan lancar dan harga jualnya terjangkau.
Pasalnya, di tengah harga gas dunia yang terus merosot hampir setengahnya sejak puncaknya di awal 2022, harga LPG di Indonesia tak bergeming.
Di sisi lain, Mulyanto mengaku banyak menerima laporkan dari berbagai daerah seperti Balikpapan, Makasar, Banyuwangi, sumbar, yang mengalami kelangkaan LPG 3 kilogram.
"Jangan seperti sekarang, saat harga gas dunia anjlok, pasokan gas melon malah langka di beberapa tempat. Itu pun dengan harga yang masih tinggi," kata Mulyanto di Jakarta, Senin (10/7).
Mulyanto mengakui memang ada penumbuhan demand pasca pandemi Covid-19 dan diperkirakan over kuota tersebut tidak lebih dari 2,7 persen atau kekurangan sebesar 0,3 juta ton LPG 3 kg.
Namun, hasil prognosa Pertamina, biaya subsidi LPG 3 kilogram 2023 (dengan memperhitungkan biaya over kuota) dapat dihemat sebesar Rp 32.4, karena penurunan harga LPG dunia tersebut.
"Artinya over kuota tidak banyak dan uang subsidi lebih. Semestinya gas LPG 3 kilogram tidak langka dan bahkan turun harga.
Politikus PKS mendesak pemerintah memperbaiki tata kelola gas LPG 3 kilogram agar pasokan lancar dan harga jualnya terjangkau.
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan
- Begini Cara Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal Naik Kelas
- Hari Pertama Karya Nyata Festival Vol.6 Pekanbaru, UMKM Pertamina Bukukan Transaksi Rp 1,2 Miliar
- PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri untuk Hadapi Risiko Geopolitik
- Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Jaga Ketahanan Energi & Dukung Stabilitas Perekonomian, Pertamina Dinilai Bijak Mengambil Keputusan