Harga Jagung Terus Menanjak, Industri Serius Lirik Alternatif Pakan Ternak

Harga Jagung Terus Menanjak, Industri Serius Lirik Alternatif Pakan Ternak
webinar El Nino Datang Lagi: Bagaimana Antisipasi Sektor Pertanian dan Perunggasan,” di Jakarta, Selasa (20/6). Foto: Dok KATADATA

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa perkiraan puncak kemarau sebagai dampak dari El Nino akan terjadi pada September-November.

Salah satu yang terdampak El Nino adalah kenaikan bahan pakan ternak seperti jagung, yang akan mengerek harga produk perunggasan.

Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Timbul Sihombing mengungkapkan, industri pakan ternak memerlukan terobosan dan inovasi untuk mengatasi lonjakan harga jagung sebagai dampak dari El Nino.

Menurutnya, salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan sumber bahan baku alternatif.

GPMT mengaku pada bulan lalu telah berkunjung ke Korea untuk melihat produk lalat hitam sebagai bahan baku pakan ternak.

"Di sana sudah menjadi industri, bayangkan lalat yang kecil-kecil itu sudah diproduksi ton-tonan dan mereka sudah punya asosiasi,” kata Timbul dalam webinar El Nino Datang Lagi: Bagaimana Antisipasi Sektor Pertanian dan Perunggasan,” di Jakarta, Selasa (20/6).

Timbul membeberkan harga lalat hitam mahal, tetapi dengan kandungan protein 40-50 persen maka bisa menjadi alternatif sumber protein pengganti bahan pakan ternak yang lain.

Di Korea, tutur Timbul, industri lalat hitam sangat didukung sebagai alternatif pakan ternak. Saat ini, lalat hitam sudah diproduksi berton-ton dan dijual ke sejumlah perusahaan.

Salah satu yang terdampak El Nino adalah kenaikan bahan pakan ternak seperti jagung, yang akan mengerek harga produk perunggasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News