Harga Minyak Anjlok Lagi, Gubernur BI Bicara soal Antiglobalisasi

Harga Minyak Anjlok Lagi, Gubernur BI Bicara soal Antiglobalisasi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto : arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengomentari harga minyak yang anjlok dari USD 60 ke kisaran USD 30 per barel. Menurutnya, penurunan harga minyak itu sebagai bentuk menurunnya globalisasi.

"Pagi ini kita dihentakkan dengan perang minyak, yang kemudian harganya turun dari 60 dolar menjadi 30 dolar. Ini contoh bahwa antiglobalisasi atau menurunnya globalisasi itu demikian cepat," katanya di Jakarta, Senin.

Perry menjelaskan, globalisasi yang menurun sebelumnya ditandai dengan munculnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu, penyebaran wabah virus corona (COVID-19) juga punya andil terhadap antiglobalisasi.

Dunia, lanjut Perry, juga dihadapkan pada perkembangan teknologi digital yang cepat sehingga di sisi lain juga menimbulkan disrupsi ekonomi. Meski demikian, peraih penghargaan Central Bank Governor of the Year, Asia Pacific versi Global Capital itu enggan berkomentar banyak terkait dampak dari anjloknya harga minyak dunia yang ia sebut ‘perang minyak’ itu.

Harga minyak dunia turun signifikan lebih dari 20 persen. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) anjlok ke level USD 32,4 per barel atau turun 21,5 persen, sedangkan Brent Oil menjadi USD 35,31 per barel atau terkoreksi 22 persen.

Anjloknya harga minyak dunia itu terjadi setelah Rusia menolak turut serta dalam pemotongan produksi yang diikuti dengan penurunan harga jual oleh Saudi Arabia. Rusia menolak keras usulan pengurangan produksi curam OPEC untuk menstabilkan harga karena wabah virus corona memperlambat ekonomi global dan mengganggu permintaan energi.(antara/jpnn)

Gubernur Perry Warjiyo menjelaskan, globalisasi yang menurun sebelumnya ditandai dengan munculnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dan munculnya COVID-19.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News