Harga Minyak Goreng Selangit, Omzet Pedagang Mi Ayam Anjlok ke Titik Terendah 

Harga Minyak Goreng Selangit, Omzet Pedagang Mi Ayam Anjlok ke Titik Terendah 
Harga minyak goreng melangit membuat pedagang kecil menjerit, bahkan omzet pedagang mi ayam anjlok di titik terendah. Foto: Mesya/JPNN.com

Dia mengungkapkan banyak pelanggannya bertanya mengapa tidak ada kerupuk pangsit lagi. Setelah dijelaskan, pelanggan Mba Menuk bisa memahami.

Dia mengakui saat ini minyak goreng memang tidak langka lagi. Namun, harganya bikin pedagang menjerit. Omzet mereka anjlok di titik terendah.

"Kami sudah megap-megap. Penurunan omzet bulan ini sudah di titik terendah, sudah di atas 50 persen. Bulan lalu menurun 25 persen," keluh Mba Menuk dengan wajah sedih.

Walaupun hanya karyawan, dia bisa merasakan bagaimana kesulitan yang dialami bosnya. Itu karena Mba Menuk, salah satu kepercayaan bosnya.

Pantauan JPNN.com, pelanggan Mi Ayam Kota tetap stabil, apalagi harga tidak dinaikkan. Untuk menikmati mi ayam spesial, pengunjung hanya merogoh kocek Rp 12 ribu. Mi ayam biasa Rp 11 ribu.

Mba Menuk hanya berharap harga minyak goreng tidak gila-gilaan kenaikannya. Sebab, pedagang kecil kesulitan untuk mendapatkan keuntungan.

"Ya, kami ini kan enggak bikin susah pemeriintah. Mbok ya jangan mahal-mahal minyak gorengnya," ucapnya.

Dia berharap pemerintah lebih berpihak kepada masyarakat kecil. Pedagang kecil saja masih berpikir kesusahan masyarakat sehingga harus mengorbankan omzetnya, mengapa pemerintah tidak demikian. (esy/jpnn)


Harga minyak goreng melangit membuat pedagang kecil menjerit, bahkan omzet pedagang mi ayam anjlok di titik terendah


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News