Harga Minyak Kembali Turun

Subsidi BBM Masih Tinggi

Harga Minyak Kembali Turun
Display harga minyak di salah satu SPBU di Florida, AS. Harga minyak bakal terus turun. Foto: AFP
Edward Morse, chief energy economist dari lembaga keuangan Lehman Brothers mengatakan, harga minyak sulit kembali naik ke level tinggi kecuali ada gangguan pasokan. ’’Kami pikir, harga minyak sudah mencapai puncak,’’ ujarnya seperti dikutip AP kemarin (9/8).

Para ekonom mengatakan, merosotnya harga minyak pada akhir pekan ini disebabkan nilai tukar USD yang menguat tajam atas mata uang Eropa (EUR). Mata uang tunggal Eropa itu Jumat lalu merosot tajam di bawah USD 1,50 untuk kali pertama dalam lima bulan terakhir. Penurunan itu terjadi setelah European Central Bank (Bank Sentral Eropa) memutuskan mempertahankan suku bunga di level 4,25 persen.

Selain itu, tambahan suplai setelah Iraq mengumumkan menyelesaikan aktivitas eksplorasi yang sempat terhenti akibat adanya sanksi dari PBB turut memberi sentimen positif. Iraq berharap bisa meningkatkan cadangan minyak mentah hingga dua kali lipat. Sementara produksi ditambah hingga 500.000 barel per hari (bph) dari produksi saat ini 2,5 juta bph. Itu setara dengan produksi sebelum invasi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya pada Maret 2003.

Saat berkunjung ke Indonesia pada 29 Juli, Presiden OPEC Chakib Khelil memang memprediksikan harga minyak akan mencapai USD 70-USD 80 per barel sampai akhir tahun ini.

Penurunan tajam harga minyak membuat saham di Bursa Efek New York (NYSE) melonjak. Ini terkait mulai hilangnya kekhawatiran tentang tekanan inflasi akibat tingginya harga minyak yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Indeks Dow Jones pada perdagangan Jumat melesat 302,89 poin atau 2,65 persen ke level 11.734,32. Dalam satu pekan kemarin, Dow Jones naik 3,6 persen. Kenaikan-kenaikan tersebut merupakan kinerja mingguan terbaik sejak pekan ketiga April lalu.

Philip S. Dow, managing director of equity strategy RBC Dain Rauscher mengatakan, penguatan nilai tukar USD dan penurunan harga minyak menjadi daya tarik besar bagi investor pasar modal. ’’Kegelisahan pasar mulai hilang,’’ ujarnya seperti dikutip AP kemarin. (owi/oki)

JAKARTA - Harga minyak mentah dunia kembali bergerak liar. Setelah harga tertahan di level USD 120 per barel pada pertengahan pekan, reli berlanjut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News