Harga Pupuk Dikeluhkan, Pengamat Soroti Penggunaan Irasional Petani
Kamis, 29 Juli 2021 – 18:02 WIB

Pemerintah telah menyiapkan pupuk bersubsidi sekitar 9 juta ton setiap tahunnya. Foto: Human Kementan
"Yang jadi masalah itu, menurut sejumlah riset menunjukan saat ini penggunaan pupuk oleh petani sudah tidak rasional," katanya.
"Jika kita jadikan pedoman, mestinya petani harus mulai rasional dalam memupuk," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, pupuk memang terdiri dari dua jenis, yakni bersubsidi dab non subsidi.
Pupuk bersubsidi ditentukan alokasinya oleh pemerintah dengan harga yang cukup terjangkau. Namun jumlahnya terbatas.
Sedangkan pupuk non subsidi merupakan skema murni bisnis, dimana harga jualnya ditentukan sendiri oleh perusahaan produsennya. (dil/jpnn)
Petani di berbagai daerah mengeluhkan mahalnya harga pupuk non subsidi saat ini, bagaimana menurut pengamat?
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Launching Penanaman Jagung Pipil, AKBP Fahrian: Kami Ingin Berhasil Sampai Panen
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET