Harga Ratusan Juta Rupiah, Anggap seperti Anak Sendiri

Harga Ratusan Juta Rupiah, Anggap seperti Anak Sendiri
Harun dan istri sedang melihat koi-koi peliharaan mereka. Hobi lain adalah naik Harley-Davidson hitam setiap pagi. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

Menurut pasangan suami istri itu, melihat ikan koi tersebut membuat hati mereka tenang dan menghilangkan jenuh setelah seharian beraktivitas. Harun dan Erna bisa menghabiskan waktu santai lama di kursi dekat kolam ikan. Berbincang sambil melihat gerak koi.

Di antara koi yang mereka miliki itu, Harun dan Erna memiliki favorit. Yakni, koi jenis tancho dengan ciri khas warna oranye mencolok tepat di atas kepala. Harun juga menyukai jenis kohaku. Menurut dia, ikan itu unik. Semakin tua, warnanya semakin mencolok dan cantik.

Harun juga sering mengikutsertakan ikan koi dalam kompetisi internasional di Jepang. Ada enam ikan koi miliknya yang pernah pentas di mancanegara. Yang terbaru, ikan koi miliknya menyabet juara II dalam ajang International Junior Koi Show di Niigata, Jepang, pada 20 April 2014.

Melihat itu, tidak jarang orang menawar ikan koi Harun dengan harga fantastis. Namun, Harun menolaknya. Dia menyatakan tidak akan pernah menjual koi miliknya dengan harga berapa pun. ”Saya sangat sayang dengan ikan koi. Sudah saya anggap seperti anak-anak sendiri,” paparnya.

Selain koi, Harun memiliki hewan peliharaan lain. Antara lain, ikan arwana, burung jalak bali, dan ayam. Semuanya dirawat dengan penuh kasih sayang. Hobi lain adalah naik motor gede (moge).

Dia memiliki satu Harley-Davidson hitam. Setiap pagi, setelah salat Subuh, Harun menunggangi moge di sekitar kompleks rumah. ’’Dulu saya suka touring ke berbagai kota. Tapi, sekarang sudah tidak lagi. Keliling kompleks rumah saja,” ujar penyuka pecel itu.

Harun termasuk tipe orang yang senang beraktivitas. Ada saja yang dilakukan. Sudah pensiun seperti saat ini, berjibun aktivitas masih dijalani Harun. ”Saya mendukung saja segala aktivitas beliau. Yang penting jaga kesehatan,” kata Erna.

Baru-baru ini, Harun dipercaya menjadi panitia seleksi (pansel) pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim. Pansel bersifat independen. Tugasnya adalah menyeleksi pegawai untuk mengisi kekosongan jabatan di Pemprov Jatim.

HARUN sudah sejak dua pekan lalu pensiun dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jawa Timur. Tidak lagi ngantor,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News