Harga Telur Mencekik, Pedagang Menjerit, Mengkhawatirkan

jpnn.com, JAKARTA - Harga telur yang tinggi membuat pedagang di Medan menjerit, karena kesulitan menjalankan bisnis.
"Kami sulit mengambil keuntungan. Omzet pun turun 30 persen hingga 40 persen," ujar pedagang di Pasar Sei Kambing Ros di Medan, Kamis (8/6).
Ros mengatakan harus menjual telur ayam ras dengan harga di kisaran Rp 1.550 - Rp 1.850 per butir.
Dia mengaku harus membatasi harga sedemikian rupa agar tidak kehilangan pelanggan. Padahal, Ros membeli telur dari agen seharga Rp 1.450-Rp 1.800 per butir.
Di toko lain, harga telur ayam termahal mencapai Rp 2.000 per butir.
"Kasihan pelanggan kalau terlalu mahal. Mereka, kan, butuh untuk konsumsi sehari-hari," kata dia.
Pedagang lain, Zainab, menyebut kondisi harga telur ayam saat ini sangat mengkhawatirkan.
Berbeda dengan Ros, Zainab menjajakan dagangannya dengan harga Rp 1.450 sampai Rp 2.000. Normalnya, harga telur ayam sekitar Rp 1.200-Rp 1.550 per butir di tingkat konsumen.
Harga telur yang tinggi membuat pedagang di Medan menjerit, karena kesulitan menjalankan bisnis.
- Chef Kondang Berbagi Tips Menyimpan Makanan di Wadah Plastik, Tahan Lama
- Rekomendasi Rakernas PDIP soal Pangan, Setop Impor dan Lindungi Lahan Pertanian
- Prananda Prabowo: Rakernas PDIP Memperlihatkan Simbol Keberpihakan
- Ratusan Pelajar Masih Antusias Ramaikan Pameran Pangan Plus 2023 di Rakernas PDIP
- Bicara Kedaulatan Pangan, Aprindo Dorong Sensus Ekonomi Kluster UMKM
- Presiden Jokowi Bicara Situasi Geopolitik dan Strategi Mengamankan Pasokan Pangan