Harga Tertekan, Ekspor Karet Sumut Lesu

Harga Tertekan, Ekspor Karet Sumut Lesu
Foto: rohultoday

Khususnya daerah Sumbawa, sampai saat ini telah mengekspor jagung sebesar 134 ribu ton. “Sampai saat ini, ekspor jagung nasional sebanyak 400 ribu ton, dan Sumbawa sudah mengekspor jagung 134 ribu ton. Ke depan harapannya bisa mengekspor jagung hingga 700 ribu ton,” harap Amran, Jumat (31/7).

Amran menegaskan, stok jagung nasional dipastikan aman, sehingga tidak perlu ada impor. “Selama petani masih mampu memproduksi jagung, kami tidak akan biarkan jagung impor masuk,” tegasnya.

Dijelaskan Amran, luas lahan jagung di Kabupaten Sumbawa sampai saat ini sebesar 50 ribu hektar, dengan produktivitasnya 7,5 ton per hektar. Ia berharap, pemerintah daerah setempat agar di tahun depan dapat meningkatkan luas lahan jagung sampai 100 ribu hektar. 

Ini supaya dapat mempercepat pencapaian target swasembada jagung dalam 3 tahun ke depan dan mengangkat perekonomian masyarakat petani. "Anggaran dari Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Sumbawa naik 60 persen, yakni dari Rp50 miliar menjadi Rp130 miliar," bebernya.

Amran menambahkan, kondisi ini tentunya harus didukung oleh peran Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap jagung petani dengan harga yang menguntungkan petani, sehingga petani memiliki semangat untuk menanam jagung. "Jangan biarkan harga jagung petani rendah, yakni di bawah Rp2 ribu per kilogram, Bulog harus serap jagung petani," katanya. (rul/saz/ray)

BELAWAN - Ekspor karet Sumut melalui Pelabuhan Belawan pada semester pertama 2015 mengalami kelesuan. Penurunan ekspor komoditas ini ditengarai karena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News