Harga Tiket Pesawat di Natuna Mahal, Mendagri Tito Usul 2 Solusi Ini

Harga Tiket Pesawat di Natuna Mahal, Mendagri Tito Usul 2 Solusi Ini
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjadi inspektur upacara HUT ke-78 RI di Natuna, Kepri, Kamis (17/8/2023). ANTARA/Ogen

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyoroti persoalan tingginya harga tiket pesawat dari dan ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Persoalan mahalnya harga tiket itu dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di daerah tersebut.

"Memang salah satu problem di Natuna ialah masalah harga transportasi, khususnya pesawat terbang," kata Mendagri Tito di Natuna, Jumat (18/8).

Menurut Tito, persoalan tingginya tarif tiket pesawat dari dan ke pulau di ujung utara NKRI tersebut, salah satunya dipicu rendahnya okupansi atau keterisian kursi. Oleh karena itu, maskapai terpaksa menaikkan harga tiket agar tak merugi.

Mendagri Tito mengusulkan dua solusi guna mengatasi mahalnya harga tiket pesawat di Natuna yang merupakan garda terdepan Indonesia di daerah perbatasan.

Pertama, katanya, pemerintah harus membuat kebijakan subsidi untuk penerbangan di Natuna. Kedua, mendorong penambahan maskapai penerbangan di Natuna agar lebih kompetitif.

"Kalau ada tambahan maskapai lain, pasti ada variasi harga tiket pesawat, sehingga masyarakat punya pilihan untuk terbang, tentu dengan tarif lebih murah," ujar Tito.

Mantan Kapolri ini menyampaikan permasalahan mahalnya tiket pesawat yang dikeluhkan pemerintah dan warga di Natuna akan dia bawa ke Jakarta dan dibahas lebih lanjut bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Mendagri Tito mengusulkan dua solusi guna mengatasi mahalnya harga tiket pesawat di Natuna yang merupakan garda terdepan Indonesia di daerah perbatasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News