Harga Tiket Pesawat Mahal karena Diduga Ada Permainan Kartel

Harga Tiket Pesawat Mahal karena Diduga Ada Permainan Kartel
Ilustrasi pembelian tiket pesawat. Foto: Muhamad Ali/Jawa Pos

jpnn.com, BATAM - Harga tiket pesawat yang mahal menjadi perhatian dari pengusaha dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Batam.

Plt Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan harga tiket pesawat yang mahal tidak terlepas dari berkurangnya jumlah maskapai yang beroperasi di Indonesia.

"Ketika jumlah maskapai berkurang, maka pasar penerbangan di Indonesia mulai beralih. Kalau sebelum ini, pasarnya kompetitif jadi beralih ke oligopoli," paparnya, Senin (28/1).

Dalam pasar oligopoli, ada kecenderungan terbentuknya kartel. "Kartel ini semacam kesepakatan antar maskapai untuk sama-sama menaikkan harga agar memaksimalkan keuntungan yang mereka dapat. Kartel ini dilarang dan KPPU juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya kartel ini," ujarnya.

Kenaikan harga tiket pesawat ini harus menjadi perhatian pemerintah karena berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. "Dampak dari mahalnya harga tiket pesawat ini akan menimbulkan dampak mematikan bagi banyak sektor usaha terutama UKM dan pariwisata," paparnya.

Dengan mahalnya tiket pesawat, turis lokal dan mancenegara akan berpikir ulang untuk melakukan perjalanan dalam negeri, kecuali kalau urusannya mendesak.

"Untuk berwisata, mungkin masyarakat akan memilih berwisata ke luar negeri daripada domestik. Akibatnya, aktivitas di destinasi wisata, tingkat hunian hotel, penjualan souvenir oleh-oleh, usaha traval akan menurun dan banyak dampak merugikan lainnya," tegasnya.

Kenaikan harga tiket pesawat yang dibarengi dengan kebijakan bagasi berbayar juga membuat aktivitas jual beli online terpukul."Ujung dari semua ini adalah tekanan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Inflasi akan terkerek naik dan pertumbuhan ekonomi nasional akan tertekan," paparnya.

Harga tiket pesawat yang mahal menjadi perhatian dari pengusaha dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Batam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News