Harga Tiket Pesawat Mahal, Sumbar Menjerit

Harga Tiket Pesawat Mahal, Sumbar Menjerit
Ilustrasi pembelian tiket pesawat. Foto: Muhamad Ali/Jawa Pos

”Bandingkan dengan harga tiket pesawat pergi-pulang dari Padang ke Kuala Lumpur, Malaysia, yang hanya Rp 800 ribu,” kata Ian yang juga owner Ero Tour tersebut kepada Padang Ekspres.

Menurut Ian, kenaikan tiket pesawat plus bagasi berbayar itu bisa membuat pariwisata Sumatera Barat lumpuh. Wisatawan domestik bakal lebih memilih berlibur ke luar negeri. Sebab, harga tiket pesawat yang ditawarkan jauh lebih murah.

Sekarang saja, lanjut Ian, banyak pengusaha yang terlibat di bidang industri pariwisata yang mengeluh. Mulai pengusaha hotel hingga pelaku usaha yang terlibat di bidang UMKM.

"Kalau momen-momen tertentu seperti Lebaran dan tahun baru, kenaikan harga tiket sangat kami maklumi. Namun, kalau dinaikkan di hari-hari biasa, tentu sangat merugikan semua pihak yang terlibat di pariwisata,” jelas Ian.

Penelusuran Padang Ekspres juga menunjukkan demikian. Meski memang tidak merata di semua pusat oleh-oleh. 

Di pusat oleh-oleh khas Padang Sherly, misalnya, ada penurunan pembelian buah tangan. ”Untuk jual beli mulai awal pekan ini kami rasakan ada penurunan. Tapi, kami enggak tahu persisnya karena faktor apa,” kata Wiwi, karyawan Sherly.

Sebaliknya, bus-bus lintas provinsi justru mereguk berkah karena kenaikan harga tiket pesawat itu. Misalnya, bus ANS. Karyawan bagian tiket, Dasrul, menyampaikan bahwa terjadi lonjakan penumpang dalam dua hari terakhir.

”Mayoritas tujuannya Jakarta dan Bandung. Biasanya kami cuma satu bus yang berangkat, tapi sekarang dua bus dan itu selalu penuh,” ucapnya.

Di sisi lain, mahalnya harga tiket pesawat memberi berkah tersendiri buat perusahaan bus lintas provinsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News