Harga Tomat Anjlok, Petani Pilih Bongkar Lahan

Harga Tomat Anjlok, Petani Pilih Bongkar Lahan
Petani tomat. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, MALANG - Petani tomat di Kota Batu, Malang mengeluhkan harga tomat yang anjlok. Akibat turunnya harga tomat ini, sebagian petani memilih untuk membongkar lahan bahkan membiarkan tomat membusuk di kebun dibanding memanennya.

Meski terlihat mubazir, tapi hal ini dilakukan petani lantaran harga tomat yang semakin tidak menentu. Para petani menilai komoditas sayuran ini sudah tidak ada lagi harganya di pasaran.

Seperti Pujianto salah satunya, petani asal Dusun Sumbersari Desa Sumberejo ini. Dia rela membongkar tanaman tomat yang masih berbuah lebat dan menjadikannya pupuk di sawah dibanding memanennya.

Alasan petani satu ini cukup sederhana, jika dipanen justru tidak mendapat untung, bahkan malah buntung.

"Mengingat harga jual yang hanya Rp 500 per kilo atau sekitar Rp 25 ribu per kotak dengan berat 60 sampai 70 kilo," kata Pujianto.

Sementara bagi petani seperti Pujianto, idealnya bisa mendapat untung jika harga tomat minimal 2000 per kilo.

Namun, jika harga tomat sampai dibawah Rp 1000, sudah bisa dipastikan petani bakal merugi.  (end/jpnn)


Para petani menilai komoditas sayuran tomat sudah tidak ada lagi harganya di pasaran.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News