Hari Ini Mahasiswa Akper Ponorogo Gelar Aksi Lagi

Hari Ini Mahasiswa Akper Ponorogo Gelar Aksi Lagi
Mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Pemkab Ponorogo mengumpulkan tanda tangan berisi tuntutan ke bupati. Foto: Radar Madiun/dok.JPNN.com

jpnn.com, PONOROGO - Mahasiswa dan alumni Akademi Keperawatan (Akper) Pemkab Ponorogo, Jatim, hari ini (27/10) akan menggelar aksi lagi.

Tuntutannya masih sama, yakni mendesak Bupati Ipong Muchlissoni mau mengubah keputusannya, menyertakan lahan bekas RSUD dr Harjono dalam pelepasan aset.

Aksi akan dimulai dengan menggelar doa bersama di masjid, dilanjutkan unjuk rasa aksi di depan kantor Pemkab Ponorogo.

‘’Harapan kami sebenarnya hanya satu, akper tidak ditutup,’’ kata Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Akper Pemkab Ponorogo, Eqi Mahmud Amrizal, seperti diberitakan Radar Madiun (Jawa Pos Group).

Eqi menambahkan, aksi sebelumnya digelar dengan berdoa bersama di Masjid Martonegoro, Tajug, Siman. Pesertanya, mahasiswa dan alumni yang jumlahnya sekitar 300 orang.

Sebelumnya, mereka juga menggelar kegiatan serupa di Masjid Suryodiningrat, Plalangan, Jenangan. Juga di masjid kompleks makam Batoro Katong, Singosaren, Jenangan. ‘’Aksi ke depan massa akan lebih banyak, sekitar 500 orang yang sudah kami pastikan,’’ terangnya.

Doa bersama dan unjuk rasa itu dilakukan mahasiswa dan alumni Akper Pemkab setelah mengetahui informasi ada revisi lampiran surat permohonan pelepasan aset oleh bupati.

Yakni, bupati mengubah keputusannya untuk tidak menyertakan lahan bekas RSUD dr Harjono dalam proses pelepasan aset Akper Pemkab. Padahal itu menjadi salah satu prasyarat yang diajukan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Malang untuk rencana penggabungan kampus.

Aksi mahasiswa maupun alumni Akademi Keperawatan (Akper) Pemkab Ponorogo merupakan salah satu upaya menyelamatkan nasib mereka sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News