Hari Kartini: Perjuangan Para Srikandi Manggala Agni, Tak Gentar Melawan Panasnya Api Karhutla

Hari Kartini: Perjuangan Para Srikandi Manggala Agni, Tak Gentar Melawan Panasnya Api Karhutla
Srikandi Manggala Agni sedang memadamkan titik api. Foto: KLHK

Ibu tiga anak yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai anggota Manggala Agni Daops Sumatera VI/Siak ini sudah merasakan manis pahitnya upaya pengendalian karhutla.

Provinsi Riau merupakan provinsi rawan karhutla di Indonesia. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi anggota Manggala Agni di Provinsi Riau, termasuk Neneng.

Tugas pokok Neneng sehari-hari adalah sebagai pemantau deteksi dini. Pantauannya meliputi wilayah Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Selain itu Neneng juga bertugas mengatur papan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK), dan mengurus administrasi kantor Daops Manggala Agni Sumatera VI/Siak.

Namun, tidak jarang Neneng ikut terjun ke lapangan untuk melaksanakan patroli pencegahan dan pemadaman karhutla.

Neneng menuturkan sosok Kartini cukup memberikan motivasi dirinya untuk ikut bergerak bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan tanpa melalaikan dan meninggalkan tanggung jawab sebagai ibu yang baik dan istri yang patuh terhadap suami.

“Kartini memberikan inspirasi tersendiri bagi saya, bahwa wanita bisa berperan dalam semua hal, termasuk dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagai Manggala Agni,” tambah Neneng.

"Misalkan, saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Siak 2019 kemarin. Kami sebagai Manggala Agni tentu harus terjun langsung untuk melakukan pemadaman karhutla sampai beberapa hari,” jelas Neneng.

Hari Kartini ini mengingatkan kembali akan jasa para Srikandi Manggala Agni yang sudah merasakan manis pahitnya upaya pengendalian karhutla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News