Hari Pahlawan, Pak Ganjar Baru Saja Menyelamatkan Hidup Veteran yang Berjualan Mainan Anak

Hari Pahlawan, Pak Ganjar Baru Saja Menyelamatkan Hidup Veteran yang Berjualan Mainan Anak
Gubernur Ganjar Pranowo menerima Mbah Min Pejuang Kemerdekaan dari Solo yang kini berprofesi sebagai perajin mainan anak. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Suara pekikan semangat dengan teriakan merdeka! terdengar dari Mbah Min (88) saat melihat kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Senin (9/11).

Kakek bernama lengkap Ngadimin Citro Wiyono atau lebih dikenal sebagai Ngadimin Semprong itu datang dari Solo menemui Ganjar di rumah dinasnya di Semarang.

Yah, Mbah Min dulunya adalah seorang pejuang. Di usianya yang sudah menginjak 88 tahun itu, diaa masih lancar menceritakan bagaimana kisah heroiknya tempo dulu.

Kepada Ganjar, Mbah Min mengaku ikut berjuang melawan penjajahan Belanda di Solo. Saat itu, usianya masih sangat muda, yakni sekitar 15 tahun. Kematian sang ayah di tangan Belanda dan juga masyarakat Solo waktu itu, menjadi pelecut semangatnya untuk berjuang.

"Tahun 1948-1950 ada agresi militer Belanda kedua di Solo. Saat itu berpusat di Lapangan Terbang Panasan yang sekarang jadi Adi Soemarmo Solo. Dulu, selama tiga tahun lokasi itu menjadi area perang, banyak warga yang jadi korban, termasuk ayah saya," kata Mbah Min mengawali ceritanya.

Mbah Min ingat betul saat ayahnya ditembak mati oleh Belanda karena dianggap sebagai pejuang. Saat itu, dia berada di dekat sang ayah, sehingga melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kekejaman itu menimpa ayahnya dan warga desa lainnya.

"Saya marah, Belanda biadab. Setelah itu saya memutuskan untuk ikut berjuang. Saya rela mati demi nusa dan bangsa," terang kakek 9 cucu ini.

Awal perjuangan Mbah Min adalah saat membantu para prajurit TNI yang ingin menyergap gudang senjata Belanda. 

Seorang pejuang veteran berusia 88 tahun datang menemui Gubernur Ganjar Pranowo di kediamannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News