Hari Pangan Sedunia dan Pahlawan Pangan di Tengah Pandemi

Hari Pangan Sedunia dan Pahlawan Pangan di Tengah Pandemi
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberi makna yang berbeda bagi perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun ini. Tantangan pangan kian kompleks, peran petani dalam pemenuhan pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia pun kian meningkat.

Meski dalam suasana yang berbeda, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengajak masyarakat agar dapat memberi energi untuk berkontribusi bersama dalam menghadirkan sistem produksi hingga pola konsumsi pangan yang lebih bertanggung jawab.

“HPS 2020 ini harus memberi artikulasi yang baik terhadap pangan, kita harus secara bersama-sama menghadirkan pangan bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia, dengan membangun sistem pangan yang lebih baik dan pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern,” terang Syahrul di Kantor Pusat Kementerian Pertanian – Jakarta.

Sesuai dengan Tema HPS tahun ini “Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita”, Syahrul mendorong semua pihak, termasuk dari tingkat keluarga, untuk berperan dalam hal pangan lewat program Family Farming.

Upaya ini diharap mampu melahirkan pahlawan - pahlawan pangan baru yang turut berperan menghadapi tantangan pemenuhan pangan di Indonesia.

“Kebersamaan yang kami bangun dapat menghadirkan program-program baru yang lebih akseleratif seperti family farming, program ini membuka peluang bagi setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri, jika ketahanan pangan keluarga baik maka ketahanan pangan masyarakat juga pasti baik, jika ketahanan pangan masyarakat baik maka ketahanan pangan nasional juga pasti baik,” ungkap Syahrul.

Family Farming bagi Syahrul, dapat mendukung gerakan diversifikasi pangan, dan penguatan pangan lokal, sebagai alternatif pangan non beras.

“Kalau begitu, pertanian keluarga juga berpotensi besar dalam mendukung pangan lokal, diversifikasi pangan menjadi pilihan, orang bisa kenyang tidak hanya dengan beras, berbagai pangan lokal juga bisa menjadi pilihan dan bagian yang harus terus kita dorong,” tegas Syahrul.

Pandemi Covid-19 memberi makna yang berbeda bagi perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News