Harmonisnya Warga di Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste

Tanpa Paspor, Kunjungi Keluarga Lewat Jalan Tikus

Harmonisnya Warga di Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste
DAMAI di Perbatasan : Canda dan obrolan penuh kekeluargaan terjalin antara anggota TNI penjaga perbatasan di Desa Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Polisi Perbatasan Timor Leste. Mereka saling mengunjungi dan bersilaturahmi setiap pergantian petugas jaga untuk periode tertentu. Tanpak Pratu Wayan Junaidi dari Yonif 744 Udayana berbincang dengan Agenti Cheefe (setara Sersan kepala) Abilio Coi anggota Polisi Timor Leste, di Posko Bukit Oemanu yang masuk wilayah Timor Leste . Foto : Boy Slamet/ Jawa Pos
Lepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia pada 1999 membuat warga di sana terbelah. Ada yang tetap menjadi WNI, ada juga yang memilih hijrah ke Timor Leste.

 

  UMAR WIRAHADI, Timor Leste
 

NKRI Harga Mati. Tiga kata itu tertulis mencolok di dinding tembok. Sekitar 20 meter di depan bangunan bercat loreng itu terdapat gerbang besar dengan papan bertulisan Republika Demokratika Timor Leste. Itulah gerbang batas Indonesia dengan Timor Leste. Nah, di depan gerbang itu terdapat batas netral antardua negara.

 

"Biasanya Sabtu di sini ramai. Sebab, banyak warga dua negara yang saling mengunjungi," kata Komandan Pos (Danpos) Perbatasan Napan Letnan Dua (Letda) Iwan Junaidi kepada koran ini kemarin (12/2).

 

Perbatasan itu berada di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Di pos perbatasan bertugas 17 personel TNI.  Iwan mengungkapkan, hubungan antara petugas di pos penjagaan Indonesia dan Timor Leste cukup harmonis. Dua pihak bahkan kerap saling mengunjungi.

Lepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia pada 1999 membuat warga di sana terbelah. Ada yang tetap menjadi WNI, ada juga yang memilih hijrah ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News