Harus Ada Tindakan Akseleratif Untuk Kawal Ketahanan Pangan
“Di kepala saya, pertanian itu ada petik dan olah. Jadi kita harus tahu berapa serapannya, ditaruh di mana dan di mana marketnya."
"Jadi MoU hari ini harus ada hasilnya. Di sinilah kita harus punya paradigma yang kuat agar bisa merubah diri, tata kelolanya diperbaiki. Saya bangga, jarang saya menandatangani MoU yang melibatkan off taker,” ucapnya.
Nota kesepahaman dilakukan antara Ditjen Hortikultura dengan Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo serta Pemkab Bantul.
Hadir perusahaan bidang makanan olahan dan perdagangan besar PT. Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food) dan PT. East West Seed Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan hortikultura.
Dari sisi distribusi, Kementerian Pertanian menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero.
Terkait fasilitas permodalan, pemerintah menggandeng perbankan yakni Bank Jabar dan Banten (BJB).
“Kami bersama–sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura menanam benih sayuran di Food Estate yang sudah disiapkan contohnya di Temanggung dan Wonosobo."
"Jadi petani diajak menanam benih dan hasilnya akan diambil oleh East West. Jadi East West Seed sebagai off takernya."
Mentan SYL sebut pentingnya tindakan akseleratif untuk mengawal ketahanan pangan secara nasional.
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Rumah Mewah SYL di Makassar Disita KPK
- Diduga Terima Uang dan Barang dari SYL, Nayunda Nabila Bilang Begini
- Terseret Kasus TPPU SYL, Nayunda Nabila Diperiksa Selama 12 Jam
- Program HDDAP Dorong Antusiasme Petani Gowa Fokus Kembangkan Hortikultura di Daerahnya
- Ini Status Hukum Nayunda Nabila dalam Kasus TPPU SYL