Hasan Analogikan Munculnya Baliho Tokoh di Masa Pandemi dengan Baju Baru
Oleh karena waktu pemasangan baliho politik saat pandemi tidak ada ukurannya untuk dikatakan tepat atau tidak tepat.
“Menurut saya karena teorinya waktu yang tepat untuk masang baliho, masang spanduk, bisa kemarin, bisa hari ini, bisa besok, bisa bulan depan," kata dia.
Jadi menurut dia waktu pemasangan baliho politik tergantung para tokoh-tokoh tersebut kapan mau memulainya.
"Kan bisa saja pasang media luar ruang saat lebaran, ucapkan selamat lebaran. Nanti dikritik lagi kok masa pandemi pasang spanduk ucapan selamat lebaran,” katanya.
Menurutnya, pemasangan baliho politik itu tidak ada hubungannya dengan empati saat pandemi.
Selain itu, bukan berarti pula orang yang memasang baliho saat pandemi tidak melakukan tindakan-tindakan bentuk kemasyarakatan.
"Dia pasang billboard, tetapi dia juga menyumbang ke masyarakat, dia juga buat kebijakan yang membantu masyarakat. Dua-duanya bisa berjalan sekaligus,” kata Hasan.
Menurut dia, yang perlu dikritik dari pemasangan-pemasangan baliho politik seperti soal apakah pemasangannya di tempat resmi yang diizinkan pemerintah daerah setempat, atau apakah pemasangan baliho tersebut membayar pajak.
Hasan Nasbi menganalogikan munculnya baliho para tokoh politik di masa pandemi dengan baju baru, begini
- Operasi Aman Nusa II Inovasi Kepolisian dalam Menangani Pandemi
- Hujan Interupsi di Sidang PHPU, Ahli Pihak Prabowo Memicu Kontroversi
- Okupansi The Nusa Dua Meningkat, Optimistis Tren Positif Sepanjang 2024
- Terguncang karena Pandemi, Kini Usaha Ini Berkembang Berkat 'BRI KlasterkuHidupku'
- Hasil Survei Ipsos-Cyrus Network Mirip, Hasan Nasbi Optimistis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- #NazarPemilu Trending, Hasan Nasbi Sindir Pendukung 01 dan 03 yang Belum Penuhi Nazar