Hasil Ngebom, jika Dipegang Kepalanya, Badan Menekuk

Hasil Ngebom, jika Dipegang Kepalanya, Badan Menekuk
Ismail Mustamin menunjukkan ikan jenaha hasil tangkapan tanpa ngebom di Berau, Kaltim, Jumat (20/1). Foto: JUNEKA SUBAIHUL MUFID/Jawa POS

Nelayan memang lebih suka menangkap ikan dengan cara mengebom. Sebab, hasil yang didapatkan melimpah sampai berton-ton.

Tentu uangnya pun banyak. Tapi tidak berkah. Alias uang tersebut seolah lewat begitu saja.

Muhammad Ali, salah seorang nelayan Tanjung Batu, mengakui hal itu. Dia dulu menangkap ikan dengan cara mengebom.

Bahkan, hingga kini dia masih hafal di luar kepala tata cara merakit bom ikan. ”Saya sudah berhenti pakai bom ikan sejak 2003. Makin semangat cari ikan dengan ramah lingkungan sejak ada Pak Mail (Ismail, Red),” ucap dia.

Ali mengungkapkan, uang hasil penjualan ikan dari mengebom itu seolah bisa lenyap begitu saja. Sebab, nelayan harus membayar aparat agar aksinya tetap aman.

Selain itu, uang habis untuk judi atau mabuk-mabukan di kota. ”Tidak bisa untuk menabung. Seperti masuk lingkaran setan,” jelas dia.

Berkat konsistensinya menyosialisasikan penangkapan ikan ramah lingkungan itu, Ismail mendapatkan penghargaan dari sebuah televisi swasta.

Dia pun sempat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada November lalu saat Hari Pahlawan. Foto bersama JK itu dijadikan profile picture di aplikasi WhatsApp dia.

Ismail Mustamin mencoba menebarkan kesadaran bahwa menangkap ikan dengan cara meledakkan bom hanya akan merusak ekosistem laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News