Hasil Pemilu Australia 'Mengejutkan': Mengapa Lembaga Survei Bisa Meleset?

Hasil Pemilu Australia 'Mengejutkan': Mengapa Lembaga Survei Bisa Meleset?
Hasil Pemilu Australia 'Mengejutkan': Mengapa Lembaga Survei Bisa Meleset?

"Terjadi penurunan respon dari responden serta terjadi pula penurunan kualitas data," jelasnya.

Data medsos lebih valid?

Seorang pakar pengolahan data dari Griffith University, Professor Bela Stantic, telah membuat prediksi yang berbeda dengan kebanyakan lembaga survei ternama.

Ia telah menyimpulkan bahwa Scott Morrison akan terpilih kembali sebagai PM Australia.

Prof Stantic sebelumnya juga memprediksi bahwa Donald Trump akan mengalahkan Hillary Clinton serta Brexit akan dimenangkan orang Inggris yang ingin keluar dari Uni Eropa

"Saya mampu menilai opini masyarakat melalui media sosial mereka. Lembaga survei hanya mengandalkan jumlah sampel yang kecil," jelasnya kepada ABC.

"Saya hanya perlu berhati-hati untuk tidak menggunakan fake news," tambah Prof Stantic.

Melalui riset independen yang dia lakukan, Prof Stantic menganalisis 2 juta komentar di medsos yang dikaitkan dengan "kata kunci" dan memprediksi ALP tidak akan memenangkan kursi di Dapil-dapil utama.

Sudah satu dekade terakhir para penyelenggaran survei politik berusaha melobi pemerintah Australia untuk mendapatkan akses ke Database Terpadu (IPND) yang memuat seluruh nomor telepon penduduk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News