Hasil Survei: Kesejahteraan Masyarakat Turun

Hasil Survei: Kesejahteraan Masyarakat Turun
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Peduli Masyarakat Miskin (AMPI) Kabupaten Brebes itu memprotes kebijakan Pemkab di bidang kesehatan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat, Senin (7/8). Foto: DEDI SULASTRO/RADAR BREBES

jpnn.com, JAKARTA - Kesejahteraan masyarakat Indonesia menurun meski pertumbuhan ekonomi nasional lebih dari 5 persen.

Kenaikan biaya hidup, terutama biaya pendidikan dan kesehatan, menggerus skor kesejahteraan masyarakat.

Berdasar survei skor kesejahteraan yang dilakukan Cigna Indonesia, skor Indonesia pada 2015 masih sebesar 66,5. Namun, pada akhir 2016, skornya turun signifikan menjadi 62,5.

”Ini menunjukkan kepercayaan diri masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek menurun,” ujar Presiden Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto dalam keterangan pers kemarin (29/8).

Skor tersebut merupakan anomali karena saat perekonomian tumbuh, beban hidup masyarakat justru terus membengkak.

Akibatnya, responden merasa khawatir terhadap kondisi keuangan dan jaminan kesejahteraan keluarga mereka.

Dalam survei pada akhir 2015, sebanyak 63 persen responden merasa yakin bisa menjamin kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka. Namun, pada akhir 2016, hanya 44 persen responden yang memiliki keyakinan tersebut.

Selain itu, 49 persen responden dalam survei 2015 mengaku bisa menjamin kesehatan dan kesejahteraan orang tua mereka.

Kesejahteraan masyarakat Indonesia menurun meski pertumbuhan ekonomi nasional lebih dari 5 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News