Hasil Survei: Kesejahteraan Masyarakat Turun

Hasil Survei: Kesejahteraan Masyarakat Turun
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Peduli Masyarakat Miskin (AMPI) Kabupaten Brebes itu memprotes kebijakan Pemkab di bidang kesehatan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat, Senin (7/8). Foto: DEDI SULASTRO/RADAR BREBES

Namun, hanya 32 persen responden yang menjawab serupa pada akhir tahun lalu. ”Karena kesejahteraan keluarga juga terkait dengan anak dan orang tua mereka,” jelas Herlin.

Tingginya beban kerja juga membuat masyarakat kehilangan waktu untuk diri mereka sendiri. Hanya 37 persen responden yang mengaku cukup tidur saat malam, turun dari 2015 sebesar 48 persen.

Selain itu, hanya 24 persen masyarakat Indonesia yang memiliki waktu untuk menjaga kesehatan dengan berolahraga secara teratur.

”Padahal, olahraga dan tidur nyenyak adalah dua faktor penting agar hidup sehat,” ucapnya.

Kurangnya perasaan aman juga berimbas pada peningkatan jam kerja dan hubungan baik dengan atasan.

Lebih dari 90 persen responden merasa jam kerjanya tidak wajar serta hanya dua di antara 10 responden yang mengaku memiliki hubungan baik dengan atasannya.

”Hanya 12 persen responden yang mengaku memiliki pekerjaan yang aman dan stabil secara ekonomi,” jelasnya.

CMO Cigna Indonesia Ben Fernaux menambahkan, survei serupa dilakukan di 13 negara dengan lebih dari 14 ribu responden.

Kesejahteraan masyarakat Indonesia menurun meski pertumbuhan ekonomi nasional lebih dari 5 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News