Hasil Tes Rapid Antigen di Australia Akan Dianggap Cukup, Tapi Pakar Kesehatan Khawatir
Queensland, negara bagian yang beribu kota Brisbane, mencatat 10.953 kasus positif baru.
Saat ini belum ada sistem nasional untuk melacak jumlah kasus positif yang diambil melalui rapid antigen, baru negara bagian Victoria yang akan meminta warga melaporkan hasil positif tes rapid antigen kepada badan otoritas kesehatan.
PM Morrison mengatakan jumlah kasus COVID harian "tidak lagi mencerminkan kenyataan".
"Kami tahu dalam banyak situasi warga mengatur diri sendiri," katanya.
"Mereka belum melakukan tes PCR, mereka sadar tertular COVID-19 dan diam di rumah," ujarnya.
Namun presiden Australian Medical Association, Omar Khorshid mengatakan ia khawatir dengan kurangnya perencanaan setelah pengumuman kemarin.
"Seharusnya ada program yang dibuat agar hasil tes antigen cepat dapat dilacak oleh pemerintah," kata Dr Khorshid.
"Mereka perlu tahu berapa banyak orang yang dites positif dan orang-orang perlu tahu apa yang harus dilakukan jika mulai ada gejala dan sampai titik mana mereka kemudian harus mencari bantuan medis," ujarnya.
Beberapa pakar medis khawatir angka kasus COVID-19 di Australia tidak akan lagi akurat, jika hasil positif dari tes rapid antigen dinilai sudah cukup tanpa harus tes PCR lagi
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali