Hasil Tes Rapid Antigen di Australia Akan Dianggap Cukup, Tapi Pakar Kesehatan Khawatir

Hasil Tes Rapid Antigen di Australia Akan Dianggap Cukup, Tapi Pakar Kesehatan Khawatir
Hasil Tes Rapid Antigen di Australia Akan Dianggap Cukup, Tapi Pakar Kesehatan Khawatir

"Dokter umum tidak bisa menangani mereka yang hasil antigennya positif dan sebenarnya mereka juga tidak tahu harus menyarankan apa."

Karen Price, dari Royal Australian College of General Practitioners (RACGP), mengatakan dia khawatir pasien yang paling rentan malah diabaikan.

"Kami khawatir beberapa orang malah tidak akan dicatat dan ujungnya kami akan meminta keluarga dan teman-teman mereka untuk merawatnya."

Jumlah kasus bukan lagi masalah?

Jumlah kasus di Australia telah meledak selama dua minggu terakhir, tapi para pakar mengatakan ini bukanlah gambaran akurat soal penularan COVID, karena masalah tes COVID baik secara PCR atau rapid antigen.

Ahli epidemiologi Universitas Deakin, Catherine Bennett, mengatakan Australia perlu mengalihkan fokusnya dari jumlah kasus harian dan lebih memprioritaskan pengawasan, munculnya varian, dan rawat inap di rumah sakit.

"Semua harus berhenti memperhatikan jumlah kasus, itu tidak membantu sekarang," kata Profesor Bennett.

"Sekarang butuh lima hingga tujuh hari untuk mendapatkan hasil tes PCR, jadi angkanya tidak menggambarkan apa yang terjadi."

"Satu alasan untuk terus melakukan pemantauan adalah agar kita tahu apa yang akan terjadi dalam waktu satu hingga dua minggu, tetapi laporan kasus harian tidaklah cukup untuk memprediksi apa yang terjadi."

Beberapa pakar medis khawatir angka kasus COVID-19 di Australia tidak akan lagi akurat, jika hasil positif dari tes rapid antigen dinilai sudah cukup tanpa harus tes PCR lagi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News