Hasto Kristiyanto Minta Akademisi Indonesia Meniru Semangat Para Pendiri Bangsa

Hasto Kristiyanto Minta Akademisi Indonesia Meniru Semangat Para Pendiri Bangsa
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: DPP PDIP.

Hasto menerangkan, kegiatan ini merupakan gagasan yang sangat baik, bisa membangun kebersamaan, dan UNJ mampu meletakkan arah pendidikan Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"City of intellect ini tidak bebas nilai. City of intellect yang digagas Bung Karno melekat pada falsafah bangsa dan diharapkan dengan falsafah itu, kita punya cara pandang Indonesia melihat dunia. Khususnya Indonesia, mahasiswa-mahasiswa kita bergelora dedikasinya membawa kepemimpinan Indonesia bagi dunia," jelas dia.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini juga menerangkan, Pancasila sebenarnya sudah memberikan pondasi kepada seluruh warga negara untuk berpikir berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Termasuk Sumpah Pemuda, yang menurut Hasto, sebagai bentuk persatuaan dan persaudaraan yang tinggi.

"Karena Pancasila tak mengenal apa yang disebut sebagai penjajahan. Pancasila seperti dalam dunia pendidikan yang memerdekakan. Dalam dunia olahraga membuat orang yang tidak bisa berenang, dia tidak tenggelam, karena dia punya suatu kesadaran," ulasnya.

"Nah inilah yang harus digelorakan bagaimana Pancasila didesain oleh pendiri bangsa dengan menggali dari seluruh kekayaan, khazanah perabadan nusantara, peradaban agama, dunia, dan itu semua hebatnya dibumikan dalam tradisi kebudayaan Indonesia," kata Hasto.

Dalam acara ini, Megawati diberi kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada kota atas predikat sebagai City Of Intellectual".

Penghargaan itu berdasarkan riset yang dilaksanakan oleh tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas.

Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa KAA 1955 menjadi bukti keberanian pemimpin bangsa saat itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News