Hasto PDIP Sebut Ambisi Kekuasaan dan Nepotisme Ganjal Kemajuan Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ide, gagasan, pemikiran, dan cita-cita Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno selalu relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dia berkata demikian dalam keterangan pers untuk mengenang 123 tahun lahirnya Bung Karno, Kamis (6/6).
“Ide, gagasan, pemikiran, cita-cita dan perjuangan Bung Karno selalu relevan bagi Indonesia dan dunia," kata Hasto, Kamis.
Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengatakan Bung Karno mencita-citakan tidak ada kemiskinan di Indonesia setelah merdeka.
Namun, kata Hasto, cita-cita itu jauh dari kenyataan dengan petani, nelayan, dan buruh yang makin ditinggalkan.
"Rakyat hanya diperlakukan sebagai objek elektoral melalui bansos, sementara tambang yang seharusnya dikuasai negara dibagi-bagi konsesinya dengan misi populis-elektoral," kata pria kelahiran Yogyakarta itu.
Selain itu, Hasto juga menyinggung penyakit nepotisme di Indonesia yang membuat negara yang dicita-citakan Bung Karno belum terwujud.
"Upaya progresif untuk mempercepat kemajuan bangsa yang bertumpu pada kualitas manusia Indonesia, supremasi hukum, dan sistem meritokrasi yang handal, terganjal oleh ambisi kekuasaan dan penyakit nepotisme yang justru diawali dari puncak kekuasaan," kata dia.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ambisi kekuasaan dan nepotisme mengganjal kemajuan bangsa. Petani, nelayan, dan buruh makin ditinggalkan.
- Pramono Minta Dikritik Selama Menjabat Sebagai Gubernur DKI
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina