Hasto PDIP Sidang Doktor di UI, Megawati Sampai Ganjar Hadir

Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengatakan disertasi dibuat berakar dari pemikiran adanya perubahan ciri partai setelah lengsernya Presiden kedua RI Soeharto.
"Partai berubah menjadi partai elektoral dan terjadi personalisasi serta bercirikan political industrial complex," kata Hasto berbicara membuka disertasi, Jumat.
Dia melanjutkan perubahan partai yang mengedepankan elektoral sebagai akibat pergantian regulasi pemilu dan ketatnya kontestasi politik.
Dari situ, kata Hasto, partai ke depan perlu memperkuat kelembagaan agar bisa bertahan terhadap tantangan zaman.
"Perubahan regulasi pemilu dan ketatnya kontestasi menyebabkan partai tidak bisa survive, karena itulah diperlukan pelembagaan dan ketahanan partai beserta modelnya bagi peningkatan kualitas demokrasi Indonesia," katanya.
Hasto dalam disertasi kali ini diuji empat profesor dari dalam dan luar negeri, yakni Gumilar Rusliwa Somantri, Bambang Shergi Laksmono, Sulistyowati Soewarno, dan Ludger Helms.
Sementara itu, Sidang Terbuka Promosi Doktor dipimpin Athor Subroto dan dihadiri promotor Satya Arinanto, Hanief Saha Ghafur, dan Margaretha Hanita.
Diketahui, Hasto menyelesaikan studi kali ini selama tiga tahun. Dia mengikuti program doktoral yang kedua di Sekolah Kajian Strategic dan Global (SKSG) Universitas Indonesia setelah sebelumnya pada 2022. (ast/jpnn)
Megawati Soekarnoputri datang ke Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/10) untuk menghadiri sidang promosi doktor Hasto
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial