Hasto Sebut Daerah Citarum Telah Lama Menderita

Hasto Sebut Daerah Citarum Telah Lama Menderita
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanam pohon di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (2/2). Foto: Fathan Sinaga/jpnn

jpnn.com, BANDUNG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum telah lama menderita karena ulah manusia. Karenanya, Hasto mengatakan pihaknya melakukan penanaman sekaligus penghijauan di daerah tersebut.

"Sungai ini telah lama menderita. Padahal sejarah membuktikan bahwa sungai Citarum inilah rekam jejak sejarah peradaban nusantara Jawa Barat diukir," kata Hasto di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (2/2).

Menurut dia, sungai Citarum merupakan ekosistem kehidupan. Sehingga partainya terus berupaya penuh agar sungai menjadi tata wilayah di Jawa Barat. "Marilah kita jadikan sungai halaman depan kita," tutur Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini juga meminta kepala daerah dari partainya membangun rumah di hadapan sungai. Dengan begitu, kebijakan yang keluar pun akan prolingkungan hidup.

"Ibu Mega telah mengeluarkan perintah di hulu dari sungai ada mata air kehidupan. Tiga kilometer dari sumber mata air itu harus dihijaukan," kata Hasto.

Menurut dia, Gerakan Mencintai Bumi yang dicanangkan PDIP ini, untuk gelombang pertama akan dilakukan sampai akhir Mei 2020.

Hadir di acara itu sejumlah petinggi DPP PDIP, diantaranya, Wasekjen Sadarestuwati turut hadir bersama sejumlah Ketua DPP PDIP, yakni Tri Rismaharini, Komaruddin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Sukur Nababan, Mindo Sianipar dan Sri Rahayu.

Aparat pemerintahan juga hadir seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Juliari Batubara dan Ketua Komisi IV membidangi isu pertanian, peternakan, dan kehutanan Sudin. (tan/jpnn)

Menrut Hasto, sejarah membuktikan bahwa sungai Citarum inilah rekam jejak sejarah peradaban nusantara Jawa Barat diukir.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News