Hasto Yakin Pemikiran Geopolitik Soekarno Bisa Selesaikan Masalah Global

Hasto Yakin Pemikiran Geopolitik Soekarno Bisa Selesaikan Masalah Global
Hasto Kristiyanto menjadi pembicara dalam FGD yang dilaksanakan oleh Bidang Kerja Sama dan Pemasaran Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dengan tema 'Analisis Geopolitik, Geoteknologi, dan Geoekonomi Kerja Sama Industri Pertahanan Dalam Negeri dengan Industri Pertahanan Luar Negeri' yang dilakukan secara daring, Rabu (14/9). Foto: DPP PDIP

Sekjen PDI Perjuangan itu menilai membangun industri pertahanan negara, itu tidak bisa dilakukan tanpa ketegasan kepentingan nasional.

"Bagaimana kepentingan nasional kita, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian politik melalui diplomasi internasional itu merupakan syarat yang penting untuk menerapkan pandangan geopolitik Soekarno di dalam membangun kekuatan dan ketahanan negara," ungkap dia.

Di sisi lain, Hasto menganggap sejauh ini belum ada pihak yang melakukan simulasi secara terencana, efektif, dan mengukur bagaimana seluruh variabel geopolitik Soekarno menjadi sebuah kekuatan.

Adapun ketujuh variabel itu adalah demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai, serta sains dan teknologi.

"Terhadap kasus perang antara Rusia dan Ukraina misalnya, kami melihat bagaimana dari aspek energi, penguasan terhadap pangan, kemudian demografi, teritorial, dan teknologi itu menjadi instrument of power yang menentukan posisi hegemoni Rusia terhadap Eropa Barat yang menerapkan sanksi ekonomi. Namun kemudian mengalami suatu persoalan yang serius terkait krisis energi, krisis pangan. Belum aspek demografi dengan begitu banyak pengungsi Ukraina ke Eropa Barat," jelas Hasto.

Terlepas dari itu, Hasto mengingatkan dalam membangun industri pertahanan, perlu melihat gambaran perang masa depan.

"Karena kalau berbicara kepentingan pertahanan masa depan, dari aspek kepemimpinan intelektual misalnya, melihat apakah kita akan seperti India membangun kapal induk sendiri, atau kita akan menggunakan suatu pertahanan yang menggunakan technology based karena wilayah kita kepulauan sehingga teknologi menggunakan drone dan utilisasi teknologi berbasis C5ISR yang barangkali akan lebih efektif misalnya," jelas Hasto.

Karena itu, dia berharap perspektif geopolitik dengan ketahanan negara ini harus menjadi diskursus menjadi penentuan visi dan misi calon presiden 2024.

Pemikiran geopolitik Soekarno merupakan bagian dari upaya membangun kekuatan pertahanan negara yang bersifat outward looking (melihat ke luar).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News