Hayden dan Melandri Tak Sabar Akhiri 'Siksaan' MotoGP 2008

Masa Depan Lebih Cerah dan Penuh Kebahagiaan

Hayden dan Melandri Tak Sabar Akhiri 'Siksaan' MotoGP 2008
Ilustrasi MotoGP. Foto: dok Crash

jpnn.com, INDIANAPOLIS - Musim MotoGP 2008 masih menyisakan tiga seri lagi. Tapi, ada dua pembalap yang sudah tidak sabar segera mengakhirinya. Nicky Hayden dan Marco Melandri, dua pembalap itu, ingin segera bebas dari “siksaan” musim ini, menjalani masa depan lebih bahagia bersama tim baru.

Di Grand Prix Indianapolis, Amerika Serikat, akhir pekan lalu, Nicky Hayden dan Marco Melandri memang sudah mengumumkan masa depan masing-masing. Hayden akan meninggalkan Repsol Honda untuk bergabung di Ducati Marlboro, sedangkan Marco Melandri akan bercerai dengan Ducati Marlboro, pindah ke naungan Kawasaki.

Belakangan, hubungan Hayden dengan Repsol Honda memang terus mendingin. Sejak menjadi juara dunia 2006, Hayden bukan lagi “anak kesayangan” Honda. Status itu sudah disandang oleh Dani Pedrosa. Sejak regulasi berubah dari 990 cc ke 800 cc pada 2007 lalu, Honda memang merancang motor baru berdasarkan kebutuhan Pedrosa. Motor RC212V mungil dan lincah, cocok untuk pembalap yang juga mungil. Hayden yang berbadan besar benar-benar kerepotan mengendalikannya.

Jangankan mengendalikan di tikungan, di trek lurus saja Hayden sudah tidak cocok. Bahunya yang lebar tak tertutupi oleh fairing RC212V yang ramping, membuatnya melaju lebih lamban dari yang lain karena harus menabrak angin! Karena itu, Hayden benar-benar tak sabar mengendarai Ducati Desmosedici GP9, motornya tahun depan. Di atas kertas, motor Italia itu seharusnya lebih cocok dengan gaya Hayden. Power-nya dahsyat, harus “diotot” untuk meraih hasil maksimal. Soal otot, Hayden tak perlu diragukan.

Menurut rencana, Hayden sudah akan menjajal Ducati pada 27 Oktober mendatang. Hanya sehari setelah musim 2008 berakhir, di Valencia, Spanyol. Dan yang membuat pembalap kelahiran Kentucky itu makin tidak sabar, seluruh barisan Ducati tampaknya juga tak sabar menyambut kehadirannya. “Kami benar-benar happy Nicky bisa bergabung. Kami yakin dia bakal banyak membantu tim kami untuk 2009. Dia punya sikap tak pernah mau menyerah. Gaya mengendara dan karakternya juga cocok,” kata Claudio Domenicalli, CEO Ducati Corse.

Bahkan Casey Stoner, pembalap utama Ducati, menerima Hayden dengan senyuman. “Saya selalu cocok dengan Nicky, dan saya punya banyak respect untuknya. Saya pikir dia telah banyak menerima ketidakadilan dalam beberapa tahun terakhir. Orang harus berhenti mencemoohnya, dan memberinya lebih banyak respect,” kata Stoner.

Performa Hayden di Indianapolis (finis kedua di belakang Valentino Rossi), bagi Stoner adalah bukti pembalap 29 tahun itu tak pernah boleh diremehkan. “(Di Indianapolis) dia telah menunjukkan mengapa dia dulu menjadi juara dunia pada 2006,” tegasnya.

Sementara Hayden penuh senyum ke Ducati, Marco Melandri malah lega meninggalkan pabrikan Italia itu. Ketika bergabung dengan Ducati akhir tahun lalu, Melandri punya harapan tinggi. Bagaimana tidak, Ducati telah mendominasi musim 2007, mengantarkan Stoner jadi juara dunia. Harapan ternyata tak sesuai kenyataan. Gaya Melandri yang menuntut kelincahan motor berbalikan dengan karakter Ducati. Sepanjang musim berusaha, Melandri dan Ducati tak kunjung menemukan solusi. Satu-satunya solusi adalah dengan bercerai. Mereka sepakat memutus kontrak di penghujung 2008, meski sebenarnya baru berakhir di penghujung 2009 nanti.

Masa depan Melandri sekarang ada di tangan Kawasaki. Kontraknya dengan tim hijau berlaku untuk 2009 dan 2010. Meski tim itu sekarang bukan tim elite, Melandri tetap merasa tim itu berpotensi memberi masa depan lebih cerah. Melandri mengaku punya dua pilihan sebelum meneken kontrak dengan Kawasaki. Satunya lagi adalah kembali ke Honda Gresini, yang membantunya meraih lima kemenangan di kelas tertinggi grand prix motor. Tapi, berdasarkan apa yang dia lihat di lintasan, Kawasaki lebih ideal. Apalagi, kalau sukses bersama Kawasaki, nama Melandri bisa melambung lebih tinggi. “Kalau kita finis ketiga naik Honda, maka itu dianggap normal. Tapi kalau kita cepat naik (Kawasaki) Ninja, maka kita akan terlihat luar biasa,” ujarnya lewat Gazzetta dello Sport.

Sama seperti Hayden di Ducati, Melandri diterima dengan penuh cinta oleh Kawasaki. “Saya percaya Marco akan beradaptasi cepat dengan Kawasaki Ninja ZX-RR. Bersama John (Hopkins), dia akan membantu kami naik ke level selanjutnya,” kata Michael Bartholemy, manajer kompetisi Kawasaki. Bartholemy menegaskan, kombinasi Melandri dan Hopkins adalah barisan pembalap terkuat Kawasaki sejak bergabung full time di MotoGP, pada 2002 lalu. “Target kami sekarang jelas, meraih kemenangan pertama di MotoGP,” tukasnya. (aza)


Berita Selanjutnya:
City Tak Minati Ronaldo

Musim MotoGP 2008 masih menyisakan tiga seri lagi. Tapi, ada dua pembalap yang sudah tidak sabar segera mengakhirinya. Nicky Hayden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News