Heboh Cak Nun Menyamakan Jokowi dengan Firaun, Begini Reaksi Luqman PKB

"Menurut saya, mempolisikan Cak Nun berarti tidak memahami esensi kebudayaan sebagai jalan memperbaiki peradaban," imbuh Lukman.
Potongan video berdurasi 59 detik yang merekam ceramah Cak Nun di hadapan jemaah heboh di media sosial.
Kehebohan itu menyeruak setelah Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.
Awalnya, Cak Nun dalam video menyinggung soal hasil pemilu yang sebenarnya menjadi cerminan tingkat kedewasaan rakyat.
"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak, bahkan juga algoritma Pemilu 2024. Kon, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," ucap Cak Nun dalam potongan video tersebut.
Kemudian Cak Nun menyebut Indonesia sebenarnya dikuasai Firaun dan Qorun sehingga orang yang bukan ditunjuk dua sosok itu sulit menang pemilu.
"Sebab, Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan sepuluh naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman, dan Qorun.
Politikus PKB Luqman Hakim berharap pernyataan Cak Nun tidak ditanggapi berlebihan seperti menempuh upaya hukum.
- Presiden Jokowi Luncurkan Logo Baru IKN, Ada Filsafat dari Pohon Hayat
- Mardani PKS: Pernyataan Pak Jokowi yang Ingin Cawe-Cawe Berbahaya Sekali
- Tanggapi SBY soal Chaos Politik, Hasto: Tidak Perlu Menakut-nakuti
- Ketum Projo Ungkap Pembicaraan dengan Jokowi soal Gibran Cawapres untuk Prabowo
- PAN Berpeluang Raih Dukungan Projo Gegara Dekat dengan Jokowi
- Projo Sebut Jokowi Masih Berupaya Satukan Prabowo dan Ganjar