Heboh Surat Terbuka Perempuan Muda soal Biduan Mesum

Heboh Surat Terbuka Perempuan Muda soal Biduan Mesum
Netri Yeni. Foto: ist for Padang Ekspres/JPG

"Kalau saya tanya ke yang punya pesta, kenapa harus pakai orgen begini. Kata mereka kalau tak begini tak ramai, saya cuma bisa tersenyum kecut saja," ujarnya.

Yang membuat hatinya pedih, saat sedang menyapu di pagi hari, dia mendengar obrolan dua bocah ingusan berpakaian SD sedang bercerita perkara artis orgen yang oleh pria mabuk diselipkan uang ke bagian tubuhnya.

Ditambah lagi kerisauan teman-teman sebayanya yang tak dapat tidur kalau sudah musim baralek, karna orgen mesum beraksi hingga jelang subuh. Ibaratnya, azan subuh saja yang sanggup menghentikan aksi orgen mesum itu.

Sengaja, kata Netri, dalam tulisan surat terbuka kepada Walikota Pariaman itu ia memposisikan diri sebagai kemenakan. Alasannya, hubungan mamak kemenakan lebih dekat dibandingkan hubungan Pak Walikota dengan warga.

Netri sadar, sebagai pengambil kebijakan Pemko Pariaman, walikota sudah berupaya membuat kebijakan dengan membuat Perda tentang batasan maksimal orgen tunggal hingga pukul 00.00 dan biduan menggunakan pakaian sopan. Namun memang realitanya, Perda itu memang belum maksimal aplikasinya di lapangan.

Untuk itu ia berharap dengan surat terbuka itu, jeritan hatinya didengar. Menurutnya, maraknya orgen tunggal mesum itu sudah sampai pada batas yang tak bisa ditolerasi lagi. "Makanya tulisan itu kemudian saya posting di blog saya beberapa waktu lalu. Saya berharap ada gebrakan besar di sini. Sebagai generasi muda, jika diperlukan saya siap membantu," ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar menyebutkan Pemerintah Kota Pariaman sudah banyak berbuat untuk mengatasi permasalahan ini. Bahkan Genius mengaku sering seorang diri datang ke pesta pernikahan yang menggelar orgen maksiat tersebut dan menghentikannya saat itu juga.

"Hal itu sering saya lakukan, saya lihat disini peran masyarakat cukup besar. Kalau masyarakat tak setuju ini tentu bisa dihentikan, berikan sanksi sosial kepada yang membuat orgen mesum tersebut," ujar Genius. ***

NETRI Yeni mengirim surat terbuka kepada Walikota Pariaman tentang persoalan maraknya pentas orgen tunggal dengan biduan berpakaian minim. Sontak,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News