Herman Herry Mendengar Ada yang Menggoreng Isu Wakapolri dan Preman

Herman Herry Mendengar Ada yang Menggoreng Isu Wakapolri dan Preman
Ketua Komisi III DPR Herman Herry. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Menurut saya, tidak salah kalau Polri mengajak elemen masyarakat untuk bersama-sama bergandengan tangan menangani hal yang ada di dalam masyarakat yang sifatnya sudah darurat,” jelasnya.

Herman meyakini bahwa Polri tidak akan sanggup kalau berjalan sendirian tanpa melibatkan masyarakat.

“Yang menjadi menarik itu ada istilah preman, dan itu saya tidak tahu siapa yang membikin istilah itu,” kata Herman.

Dia yakin bahwa yang menyebut istialah preman itu bukanlah dari Polri.

Karena itu, Herman sekali lagi mengingatkan bahwa preman itu harus jelas definisinya, apa buktinya dia preman, dan apa pelanggaran yang dilakukan.

“Katakanlah dia bekas narapidana kemudian bertobat dan ada di tengah masyarakat mau membaktikan hidupnya bergandengan dengan aparat penegakan hukum mengatasi situasi sosial di masyarakat, kita tidak boleh bilang dia itu preman. Dia itu orang yang sudah bertobat,” papar Herman.

Politikus berlatar belakang pengusaha itu juga mengingatkan semua pihak jangan terburu-buru mendefinisikan preman, dan jangan buru-buru pula menilai semua yang dilakukan Polri negatif.

“Jadi, jangan buru-buru mendefinisikan (preman), jangan buru-buru apa yang dilakukan oleh kepolisian itu selalu ditanggapi negatif. Lihat dulu permasalahannya. Kalau semua tujuan untuk kemaslahatan masyarakat, kenapa tidak?” pungkas Herman. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Herman Herry meminta jangan buru-buru mendefinisikan preman, dan menanggap semua yang dilakukan polisi itu negatif.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News