Hidayat Nur Wahid: Jangan Sampai Mudah Diajak Radikalisme

Hidayat Nur Wahid: Jangan Sampai Mudah Diajak Radikalisme
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat sosialisasi empat pilar. Fofo: Humas MPR

Sosialisasi yang sudah dilakukan sejak MPR dipimpin Hidayat Nur Wahid (2004-2009) ini penting untuk mereka yang kadang lupa atau dibuat lupa karena ditutup-tutupi.

Misalnya, siapa yang membuat atau memenangkan sayembara membuat lambang negara, Garuda Pancasila. Atau pencipta lagu Hari Kemerdekaan.

Pencipta Garuda Pancasila adalah seorang habib yang masih keturunan Nabi Muhammad SAW, dan seorang Sultan dari Kerajaan Islam di Pontianak, Kalimantan Barat.

Namanya, Sultan Abdul Hamid Alkadri. Sementara pencipta lagu Hari Kemerdekaan adalah Muhammad bin Husein Al Mutahar yang juga seorang Habib.

"Inilah yang kadang dilupakan atau tidak diketahui sehingga pelajar kita, mahasiswa kita, para santri kita belum ketemu di mana relasi bangsa Indonesia dan umat Islam, sehingga dengan mudah terjadi salah paham. Karena tidak ada dalam Alquran dan hadis dianggap bid'ah, Republik Indonesia dianggap bid'ah. Padahal tidak semua bid'ah," katanya.

Maka, kata Hidayat, inilah yang harus dikoreksi. Supaya masyarakat tidak salah jalan, tidak salah paham, yang kemudian mudah diajak menjadi radikalisme, komunisme, liberalisme, atau ateis.

Nah, sosialisasi ini dijalankan, tambah Hidayat, supaya warga bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, khususnya lagi kalangan terpelajar, santri, paham betul bagaimana sistem di Indonesia dan bagaimana relasinya dengan umat.

"Serta bagaimana kita mengisi kemerdekaan Indonesia ini, supaya warisan perjuangan ini bisa kita jaga," pungkasnya. (adv/jpnn)


Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tampil di depan para santri tingkat SMA Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News