'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak

'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak
Dr Kyle Mulrooney mengatakan pencurian ternak merugikan petani Australia sekitar A$50 juta per tahun. (Supplied: UNE )

l

Tapi itu tidak menghalangi seorang pencuri mencuri 700 domba, senilai hampir A$140.000 (sekitar Rp1,4 miliar), dari sebuah peternakan di Logan, di pusat negara bagian Victoria awal tahun ini.

Jadi bagaimana mereka mengatur siasat perampokan sebesar itu, yang mungkin melibatkan beberapa truk dan orang dalam, bisa lolos begitu saja tanpa ketahuan?

"Perampokan itu harus direncanakan dengan sangat matang," kata Polisi Dan O'Bree kepada Radio Nasional ABC.

"Itu pasti dilakukan oleh seseorang yang tahu cara menangani domba. Mereka harus punya anjing yang terlatih... dan peralatan yang bagus," katanya.

O'Bree adalah Polisi Senior Polisi Victoria yang menyelidiki kasus tersebut. Dia mengatakan peternak itu memiliki sekitar 1.800 domba, tetapi dia tidak menyadari 700 ekor di antaranya hilang sampai ketika dia mengumpulkan semua ternaknya untuk dicukur pada bulan Januari.

"Lahan pertaniannya berupa area yang luas dan pemiliknya tidak dapat mengawasi seluruh tempat sepanjang waktu ... Beberapa pencuri sangat oportunistik - keluar-masuk dan pergi sebelum Anda tahu," katanya.

Banyak pencurian yang tak dilaporkan

Menurut angka kepolisian negara bagian New South Wales (NSW) yang beribu kota di Sydney, rata-rata 16.700 domba dan 1.800 sapi dicuri setiap tahun di NSW antara 2015 dan 2020.

Pencurian hewan ternak, seperti sapi atau domba, di Australia terancam hukuman penjara hingga maksimal 14 tahun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News